Pages

Jumat, 09 November 2012

All About Malang

Hai guys ! Gue pengen ngasih tau kalian semua tentang kota asal gue nih , Kota Malang . Sebelumnya , pada kenal sama Kota Malang gak nih ? Udah pernah jalan-jalan ke Kota Malang apa belum ?
Yang jelas Malang itu sebuah kota yang indah , tentram , damai , dan sejuk .
Biar lebih tau , mending langsung baca deh , let's check it out !

Kota Malang itu letaknya di Provinsi Jawa Timur dan berada di dataran tinggi yang cukup sejuk, terletak 90 km sebelah selatan Kota Surabaya dan wilayahnya dikelilingi oleh Kabupaten Malang. Malang merupakan kota terbesar kedua di Jawa Timur dan dikenal dengan julukan kota pelajar.
Gue punya foto balaikota Malang sama Alun-Alun Tugu Malang nih :




Sejarah Kota Malang

Wilayah cekungan Malang telah ada sejak masa purbakala menjadi kawasan pemukiman. Banyaknya sungai yang mengalir di sekitar tempat ini membuatnya cocok sebagai kawasan pemukiman. Wilayah Dinoyo dan Tlogomas diketahui merupakan kawasan pemukiman prasejarah. Selanjutnya, berbagai prasasti (misalnya Prasasti Dinoyo), bangunan percandian dan arca-arca, bekas-bekas pondasi batu bata, bekas saluran drainase, serta berbagai gerabah ditemukan dari periode akhir Kerajaan Kanjuruhan (abad ke-8 dan ke-9) juga ditemukan di tempat yang berdekatan.

Nama "Malang" sampai saat ini masih diteliti asal-usulnya oleh para ahli sejarah. Para ahli sejarah masih terus menggali sumber-sumber untuk memperoleh jawaban yang tepat atas asal-usul nama "Malang". Sampai saat ini telah diperoleh beberapa hipotesa mengenai asal-usul nama Malang tersebut.

Malangkucecwara (baca : Malangkuceswara) yang tertulis di dalam lambang kota itu, menurut salah satu hipotesa merupakan nama sebuah bangunan suci. Nama bangunan suci itu sendiri diketemukan dalam dua prasasti Raja Balitung dari Jawa Tengah yakni Prasasti Mantyasih tahun 907, dan prasasti 908 yakni diketemukan di satu tempat antara Surabaya-Malang. Namun demikian dimana letak sesungguhnya bangunan suci Malangkucecwara itu, para ahli sejarah masih belum memperoleh kesepakatan. Satu pihak menduga letak bangunan suci itu adalah di daerah gunung Buring, satu pegunungan yang membujur di sebelah timur kota Malang dimana terdapat salah satu puncak gunung yang bernama Malang. Pembuktian atas kebenaran dugaan ini masih terus dilakukan karena ternyata, disebelah barat kota Malang juga terdapat sebuah gunung yang bernama Malang.

Pihak yang lain menduga bahwa letak sesungguhnya dari bangunan suci itu terdapat di daerah Tumpang, satu tempat di sebelah utara kota Malang. Sampai saat ini di daerah tersebut masih terdapat sebuah desa yang bernama Malangsuka, yang oleh sebagian ahli sejarah, diduga berasal dari kata Malankuca yang diucapkan terbalik. Pendapat di atas juga dikuatkan oleh banyaknya bangunan-bangunan purbakala yang berserakan di daerah tersebut, seperti Candi Jago dan Candi Kidal, yang keduanya merupakan peninggalan zaman Kerajaan Singhasari.

Dari kedua hipotesa tersebut di atas masih juga belum dapat dipastikan manakah kiranya yang terdahulu dikenal dengan nama Malang yang berasal dari nama bangunan suci Malangkucecwara itu. Apakah daerah di sekitar Malang sekarang, ataukah kedua gunung yang bernama Malang di sekitar daerah itu. Sebuah prasasti tembaga yang ditemukan akhir tahun 1974 di perkebunan Bantaran, Wlingi, sebelah barat daya Malang, dalam satu bagiannya tertulis sebagai berikut : "………… taning sakrid Malang-akalihan wacid lawan macu pasabhanira dyah Limpa Makanagran I ………". Arti dari kalimat tersebut di atas adalah : "…….. di sebelah timur tempat berburu sekitar Malang bersama wacid dan mancu, persawahan Dyah Limpa yaitu ………" Dari bunyi prasasti itu ternyata Malang merupakan satu tempat di sebelah timur dari tempat-tempat yang tersebut dalam prasasti itu. Dari prasasti inilah diperoleh satu bukti bahwa pemakaian nama Malang telah ada paling tidak sejak abad 12 Masehi.

Nama Malangkucecwara terdiri atas 3 kata, yakni mala yang berarti kecurangan, kepalsuan, dan kebatilan; angkuca yang berarti menghancurkan atau membinasakan; dan Icwara yang berarti "Tuhan". Sehingga, Malangkucecwara berarti "Tuhan telah menghancurkan kebatilan".
Hipotesa-hipotesa terdahulu, barangkali berbeda dengan satu pendapat yang menduga bahwa nama Malang berasal dari kata "Membantah" atau "Menghalang-halangi" (dalam bahasa Jawa berarti Malang). Alkisah Sunan Mataram yang ingin meluaskan pengaruhnya ke Jawa Timur telah mencoba untuk menduduki daerah Malang. Penduduk daerah itu melakukan perlawanan perang yang hebat. Karena itu Sunan Mataram menganggap bahwa rakyat daerah itu menghalang-halangi, membantah atau malang atas maksud Sunan Mataram. Sejak itu pula daerah tersebut bernama Malang. Timbulnya Kerajaan Kanjuruhan tersebut, oleh para ahli sejarah dipandang sebagai tonggak awal pertumbuhan pusat pemerintahan yang sampai saat ini, setelah 12 abad berselang, telah berkembang menjadi Kota Malang.

Setelah kerajaan Kanjuruhan, di masa emas kerajaan Singhasari (1000 tahun setelah Masehi) di daerah Malang masih ditemukan satu kerajaan yang makmur, banyak penduduknya serta tanah-tanah pertanian yang amat subur. Ketika Islam menaklukkan Kerajaan Majapahit sekitar tahun 1400, Patih Majapahit melarikan diri ke daerah Malang. Ia kemudian mendirikan sebuah kerajaan Hindu yang merdeka, yang oleh putranya diperjuangkan menjadi satu kerajaan yang maju. Pusat kerajaan yang terletak di kota Malang sampai saat ini masih terlihat sisa-sisa bangunan bentengnya yang kokoh bernama Kutobedah di desa Kutobedah. Adalah Sultan Mataram dari Jawa Tengah yang akhirnya datang menaklukkan daerah ini pada tahun 1614 setelah mendapat perlawanan yang tangguh dari penduduk daerah ini.

Seperti halnya kebanyakan kota-kota lain di Indonesia pada umumnya, Kota Malang modern tumbuh dan berkembang setelah hadirnya administrasi kolonial Hindia Belanda. Fasilitas umum direncanakan sedemikian rupa agar memenuhi kebutuhan keluarga Belanda. Kesan diskriminatif masih berbekas hingga sekarang, misalnya "Ijen Boullevard" dan kawasan sekitarnya. Pada mulanya hanya dinikmati oleh keluarga-keluarga Belanda dan Bangsa Eropa lainnya, sementara penduduk pribumi harus puas bertempat tinggal di pinggiran kota dengan fasilitas yang kurang memadai. Kawasan perumahan itu sekarang menjadi monumen hidup dan seringkali dikunjungi oleh keturunan keluarga-keluarga Belanda yang pernah bermukim di sana.

Pada masa penjajahan kolonial Hindia Belanda, daerah Malang dijadikan wilayah "Gemente" (Kota). Sebelum tahun 1964, dalam lambang kota Malang terdapat tulisan ; "Malang namaku, maju tujuanku" terjemahan dari "Malang nominor, sursum moveor". Ketika kota ini merayakan hari ulang tahunnya yang ke-50 pada tanggal 1 April 1964, kalimat-kalimat tersebut berubah menjadi : "Malangkucecwara". Semboyan baru ini diusulkan oleh almarhum Prof. Dr. R. Ng. Poerbatjaraka, karena kata tersebut sangat erat hubungannya dengan asal-usul kota Malang yang pada masa Ken Arok kira-kira 7 abad yang lalu telah menjadi nama dari tempat di sekitar atau dekat candi yang bernama Malangkucecwara.

Kota malang mulai tumbuh dan berkembang setelah hadirnya pemerintah kolonial Belanda, terutama ketika mulai di operasikannya jalur kereta api pada tahun 1879. Berbagai kebutuhan masyarakatpun semakin meningkat terutama akan ruang gerak melakukan berbagai kegiatan. Akibatnya terjadilah perubahan tata guna tanah, daerah yang terbangun bermunculan tanpa terkendali. Perubahan fungsi lahan mengalami perubahan sangat pesat, seperti dari fungsi pertanian menjadi perumahan dan industri.
  • Tahun 1767 Kompeni Hindia Belanda memasuki Kota
  • Tahun 1821 kedudukan Pemerintah Belanda di pusatkan di sekitar kali Brantas
  • Tahun 1824 Malang mempunyai Asisten Residen
  • Tahun 1882 rumah-rumah di bagian barat Kota di dirikan dan Kota didirikan alun-alun di bangun.
  • 1 April 1914 Malang di tetapkan sebagai Kotapraja
  • 8 Maret 1942 Malang diduduki Jepang
  • 21 September 1945 Malang masuk Wilayah Republik Indonesia
  • 22 Juli 1947 Malang diduduki Belanda
  • 2 Maret 1947 Pemerintah Republik Indonesia kembali memasuki Kota Malang.
  • 1 Januari 2001, menjadi Pemerintah Kota Malang 

Inilah Lambang Kota Malang :


DPRDGR mengkukuhkan lambang Kotamadya Malang dengan Perda No. 4/1970. Bunyi semboyan pada lambang adalah "MALANG KUCECWARA"
  • Motto "MALANG KUCECWARA" berarti Tuhan menghancurkan yang bathil, menegakkan yang benar
  • Arti Warna :
    • Merah Putih, adalah lambang bendera nasional Indonesia
    • Kuning, berarti keluhuran dan kebesaran
    • Hijau adalah kesuburan
    • Biru Muda berarti kesetiaan pada Tuhan, negara dan bangsa
    • Segilima berbentuk perisai bermakna semangat perjuangan kepahlawanan, kondisi geografis, pegunungan, serta semangat membangun untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila.
Semboyan tersebut dipakai sejak hari peringatan 50 tahun berdirinya KOTAPRAJA MALANG 1964, sebelum itu yang digunakan adalah : "MALANG NAMAKU, MAJU TUJUANKU", yang merupakan terjemahan dari "MALANG NOMINOR, SURSUM MOVEOR"
Yang disahkan dengan "Gouvernement besluit dd. 25 April 1938 N. 027". Semboyan baru itu diusulkan oleh Prof. DR. R. Ng. Poerbatjaraka, dan erat hubungannya dengan asal mula Kota Malang pada zaman Ken Arok.

Siapa Sajakah yang Pernah Menjabat sebagai Wali Kota Malang ?

Masa Penjajahan Hindia Belanda:
  • 1919–1929 H.I. Bussemaker
  • 1929–1933 Ir. E.A. Voorneman
  • 1933–1936 Ir. P.K.W. Lakeman
  • 1936–1942 J.H. Boerstra
Masa Penjajahan Jepang:
  • 1942–1942 Raden Adipati Ario Sam
  • 1942–1945 Mr. Soewarso Tirtowidjojo
Masa Kemerdekaan:
  • 1945–1958 M. Sardjono Wiryohardjono
  • 1958–1966 Koesno Soeroatmodjo
  • 1966–1968 Kol. M. Ng Soedarto
  • 1968–1973 Kol. R. Indra Soedarmadji
  • 1973–1983 Brigjen TNI–AD Soegiyono
  • 1983–1983 Drs. Soeprapto
  • 1983–1988 dr. H. Tom Uripan
  • 1988–1998 H. M Soesamto
  • 1998–2003 Kol. H. Suyitno
  • 2003–2008 Drs. Peni Suparto
  • 2008–2013 Drs. Peni Suparto (wakil: Drs. Bambang Priyo Utomo)
Kota Malang memiliki 5 Kecamatan :

1. Klojen adalah sebuah kecamatan yang di sebelah utara berbatasan dengan kecamatan Lowokwaru dan Blimbing, timur dengan kecamatan Kedungkandang, selatan dengan kecamatan Sukun dan barat dengan kecamatan Sukun dan Lowokwaru. Selain itu daerah ini terletak di 112 26.14 hingga 112 40.42 Bujur Timur dan 077 36.38 hingga 008 01.57 Lintang Selatan.

Daftar Kelurahan

  1. Klojen dengan kode pos 65111
  2. Rampal Celaket dengan kode pos 65111 
  3. Oro-Oro Dowo dengan kode pos 65112
  4. Samaan dengan kode pos 65112
  5. Penanggungan dengan kode pos 65113
  6. Gadingsari dengan kode pos 65115
  7. Bareng dengan kode pos 65116
  8. Kasin dengan kode pos 65117
  9. Sukoharjo dengan kode pos 65118
  10. Kauman dengan kode pos 65119
  11. Kiduldalem dengan kode pos 65119
 
2. Blimbing adalah sebuah kecamatan yang merupakan pintu masuk Kota Malang dari arah utara.

Daftar Kelurahan

  1. Kesatrian dengan kode pos 65121 
  2. Polehan dengan kode pos 65121
  3. Purwantoro dengan kode pos 65122
  4. Bunulrejo dengan kode pos 65123
  5. Pandanwangi dengan kode pos 65124
  6. Blimbing dengan kode pos 65125
  7. Purwodadi dengan kode pos 65125
  8. Arjosari dengan kode pos 65126
  9. Balearjosari dengan kode pos 65126
  10. Polowijen dengan kode pos 65126
  11. Jodipan dengan kode pos 65127

3. Kedungkandang adalah salahsatu wilayah kecamatan tertua di Kota Malang sebelum pemekaran wilayah Kota Malang pada dekade 80-an.

Daftar Kelurahan

  1. Arjowinangun dengan kode pos 65132
  2. Tlogowaru dengan kode pos 65133
  3. Mergosono dengan kode pos 65134
  4. Bumiayu dengan kode pos 65135
  5. Wonokoyo dengan kode pos 65135
  6. Buring dengan kode pos 65136
  7. Kotalama dengan kode pos 65136
  8. Kedungkandang dengan kode pos 65137
  9. Cemorokandang dengan kode pos 65138
  10. Lesanpuro dengan kode pos 65138
  11. Madyopuro dengan kode pos 65138
  12. Sawojajar dengan kode pos 65139

4. Lowokwaru adalah sebuah kecamatan yang di sebelah utara berbatasan dengan kecamatan Karangploso, sebelah timur dengan kecamatan Blimbing, selatan dengan kecamatan Klojen dan barat dengan kecamatan Dau. Daerah ini memiliki suhu minimum 20 C dan maksimum 28 C dengan curah hujan rata-rata 2.71 mm.

Daftar Kelurahan

  1. Jatimulyo dengan kode pos 65141
  2. Lowokwaru dengan kode pos 65141
  3. Tulusrejo dengan kode pos 65141
  4. Mojolangu dengan kode pos 65142
  5. Tunjungsekar dengan kode pos 65142
  6. Tasikmadu dengan kode pos 65143
  7. Tunggulwulung dengan kode pos 65143
  8. Dinoyo dengan kode pos 65144
  9. Merjosari dengan kode pos 65144
  10. Tlogomas dengan kode pos 65144
  11. Sumbersari dengan kode pos 65145
  12. Ketawanggede dengan kode pos 65145

5. Sukun adalah sebuah kecamatan yang di sebelah utara berbatasan dengan kecamatan Lowokwaru dan Blimbing, timur dengan kecamata Kedungkandang, selatan dengan kecamatan Pakisaji dan barat dengan kecamatan Lowokwaru. Kecamatan ini berada di 112 36.14. - 112 40.42. Bujur Timur dan 077 36.38. - 008 01.57. Lintang Selatan.
     Daftar Kelurahan
    1. Bandulan dengan kode pos 65146
    2. Karangbesuki dengan kode pos 65146
    3. Pisangcandi dengan kode pos 65146
    4. Mulyorejo dengan kode pos 65147
    5. Sukun dengan kode pos 65147
    6. Tanjungrejo dengan kode pos 65147
    7. Bakalankrajan dengan kode pos 65148
    8. Bandungrejosari dengan kode pos 65148
    9. Ciptomulyo dengan kode pos 65148
    10. Gadang dengan kode pos 65149
    11. Kebonsari dengan kode pos 65149
    Kalau tadi kita udah baca tentang Kota Malang , sekarang kita baca tentang Kabupaten Malang ..

    Sejarah Kabupaten Malang

    Ketika kerajaan Singhasari dibawah kepemimpinan Akuwu Tunggul Ametung yang beristrikan Ken Dedes, kerajaan itu dibawah kekuasaan Kerajaan Kediri. Pusat pemerintahan Singhasari saat itu berada di Tumapel. Baru setelah muncul Ken Arok yang kemudian membunuh Akuwu Tunggul Ametung dan menikahi Ken Dedes, pusat kerajaan berpindah ke Malang, setelah berhasil mengalahkan Kerajaan Kediri, dan saat jatuh ke tangan Singhasari statusnya menjadi kadipaten. Sementara Ken Arok mengangkat dirinya sebagai raja yang bergelar Prabu Kertarajasa Jayawardhana atau Dhandhang Gendhis (1185 - 1222).

    Kerajaan ini mengalami jatuh bangun. Semasa kejayaan Mataram, kerajaan-kerajaan yang ada di Malang jatuh ke tangan Mataram, seperti halnya Kerajaan Majapahit. Sementara pemerintahan pun berpindah ke Demak disertai masuknya agama Islam yang dibawa oleh Wali Songo. Malang saat itu berada di bawah pemerintahan Adipati Ronggo Tohjiwo dan hanya berstatus kadipaten. Pada masa-masa keruntuhan itu, menurut Folklore, muncul pahlawan legendaris Raden Panji Pulongjiwo. Ia tertangkap prajurit Mataram di Desa Panggungrejo yang kini disebut Kepanjen (Kepanji-an). Hancurnya kota Malang saat itu dikenal sebagai Malang Kutho Bedhah.

    Bukti-bukti lain yang hingga sekarang merupakan saksi bisu adalah nama-nama desa seperti Kanjeron, Balandit, Turen, Polowijen, Ketindan, Ngantang dan Mandaraka. Peninggalan sejarah berupa candi-candi merupakan bukti konkrit seperti :
    • Candi Kidal di Desa Kidal kecamatan Tumpang yang dikenal sebagai tempat penyimpanan jenazah Anusapati.
    • Candi Singhasari di kecamatan Singosari sebagai penyimpanan abu jenazah Kertanegara.
    • Candi Jago / Jajaghu di kecamatan Tumpang merupakan tempat penyimpanan abu jenazah Wisnuwardhana.
    Pada zaman VOC, Malang merupakan tempat strategis sebagai basis perlawanan seperti halnya perlawanan Trunojoyo (1674 - 1680) terhadap Mataram yang dibantu VOC. Menurut kisah, Trunojoyo tertangkap di Ngantang. Awal abad XIX ketika pemerintahan dipimpin oleh Gubernur Jenderal, Malang seperti halnya daerah-daerah di nusantara lainnya, dipimpin oleh Bupati.

    Kediaman bupati Malang (sekitar 1935)
    Bupati Malang I adalah Raden Tumenggung Notodiningrat I yang diangkat oleh pemerintah Hindia Belanda berdasarkan resolusi Gubernur Jenderal 9 Mei 1820 Nomor 8 Staatblad 1819 Nomor 16. Kabupaten Malang merupakan wilayah yang strategis pada masa pemerintahan kerajaan-kerajaan. Bukti-bukti yang lain, seperti beberapa prasasti yang ditemukan menunjukkan daerah ini telah ada sejak abad VIII dalam bentuk Kerajaan Singhasari dan beberapa kerajaan kecil lainnya seperti Kerajaan Kanjuruhan seperti yang tertulis dalam Prasasti Dinoyo. Prasasti itu menyebutkan peresmian tempat suci pada hari Jum`at Legi tanggal 1 Margasirsa 682 Saka, yang bila diperhitungkan berdasarkan kalender kabisat jatuh pada tanggal 28 Nopember 760. Tanggal inilah yang dijadikan patokan hari jadi Kabupaten Malang. Sejak tahun 1984 di Pendopo Kabupaten Malang ditampilkan upacara Kerajaan Kanjuruhan, lengkap berpakaian adat zaman itu, sedangkan para hadirin dianjurkan berpakaian khas daerah Malang sebagaimana ditetapkan.

    Inilah Lambang Kabupaten Malang :

    Arti lambang

    Lambang Kabupaten Malang berarti:
    1. MERAH PUTIH = Perisai Segi Lima
    2. MERAH = Tulisan Kabupaten Malang
    3. KUNING EMAS = Garis tepi atap kubah
    4. HIJAU = Warna dasar kubah
    5. HIJAU = Gunung Berapi
    6. PUTIH = Asap
    7. PUTIH DAN HITAM = Keris
    8. PUTIH = Buku terbuka
    9. BIRU TUA = Laut
    10. PUTIH = Gelombang laut ( Jumlah 19 )
    11. KUNING EMAS = Butir padi ( Jumlah 45 )
    12. PUTIH = Bunga kapas ( Jumlah 8 )
    13. HIJAU = Daun kapas ( Jumlah 17 )
    14. KUNING EMAS = Bintang bersudut lima
    15. PUTIH DAN HITAM = Pita terbentang dengan sesanti Satata Gama Kartaraharja
    16. KUNING EMAS = Rantai ( Jumlah 7 )
    Jiwa nasional bangsa Indonesia yang suci dan berani, dimana segala usaha ditujukan untuk kepentingan nasional berlandaskan falsafah Pancasila dilukiskan dengan PERISAI SEGI LIMA dengan garis tepi tebal berwarna MERAH PUTIH.

    KUBAH dengan garis tepi atapnya berwarna KUNING EMAS dan warna dasar HIJAU mencerminkan papan atau tempat bernaung bagi kehidupan rohani dan jasmani diruang lingkup Daerah Kabupaten Malang yang subur makmur.

    BINTANG BERSUDUT LIMA berwarna KUNING EMAS, mencerminkan Ketuhanan Yang Maha Esa berdasarkan Falsafah Pancasila yang Luhur dan Agung.

    UNTAIAN PADI berwarna KUNING EMAS, DAUN KAPAS berwarna HIJAU serta BUNGA KAPAS berwarna PUTIH mencerminkan tujuan Masyarakat adil dan makmur.

    DAUN KAPAS berjumlah 17 (Tujuh Belas), BUNGA KAPAS berjumlah 8 (Delapan),

    GELOMBANG LAUT berjumlah 45 (Empat Puluh Lima) mencerminkan semangat perjuangan Proklamasi 17 Agustus 1945.

    RANTAI berwarna KUNING EMAS mencerminkan Persatuan dan Keadilan GUNUNG BERAPI berwarna HIJAU mencerminkan potensi Alam Daerah Kabupaten Malang sedangkan ASAP berwarna PUTIH mencerminkan semangat yang tak pernah kunjung padam.

    LAUT mencerminkan kekayaan alam yang ada di daerah Kabupaten Malang sedangkan warna BIRU TUA mencerminkan cita-cita yang abadi dan tak pernah padam.

    KERIS yang berwarna HITAM dan PUTIH mencerminkan Jiwa Kepahlawanan dan Kemegahan sejarah Daerah Kabupaten Malang. BUKU TERBUKA berwarna PUTIH mencerminkan tujuan meningkatkan kecerdasan rakyat untuk kemajuan.

    Sesanti SATATA GAMA KARTA RAHARJA mencerminkan Masyarakat adil dan makmur materiil dan spirituil disertai dasar kesucian yang langgeng (abadi).

    Maskot Kabupaten Malang

    Habitat jenis fauna burung Cucak Ijo ditengarai berasal dari kawasan Malang Selatan, walaupun di beberapa daerah lain juga terdapat burung sejenis. Didasari dengan latar belakang Chloropsis Sonnerati dan disusul kemudian dengan Surat Bupati Kepala Daerah Tingkat II Malang tanggal 8 Pebruari 1996 bernomor 522.4/429.024/1995 tentang pelestarian flora dan fauna, Burung Cucak Ijo dimunculkan sebagai identitas fauna Kabupaten Malang. Kemudian dikukuhkan pula dengan Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Malang, nomor 180/170/SK/429.013/1997, tentang Penetapan Maskot / Identitas Flora dan FaunaKabupaten Daerah Tingkat II Malang, tertanggal 26 April 1997. Dalam Surat Keputusan Bupati itu, untuk maskot flora ditetapkan Apel Manalagi (Malus Sylvestris Mill). Sedangkan untuk faunanya adalah Burung Cucak Ijo. Maksud penetapan maskot flora dan fauna tersebut sebagai upaya pengenalan sekaligus pelestarian yang didasari keunikan suatu jenis satwa dan tumbuhan tertentu yang terdapat di Kabupaten Malang serta merupakan ciri khas daerah. Penetapan maskot tersebut berperan pula sebagai sarana meningkatkan promosi kepariwisataan, penelitian dan pendidikan. Upaya pelestarian Burung Cucak Ijo ini dilakukan antara lain dengan cara pembangunan penangkaran terbesar yang sedang dibangun di Desa Jeru, Kecamatan Tumpang di atas lahan seluas 9,5 Ha dimana untuk Burung Cucak Ijo disediakan lahan seluas 0,5 Ha sedangkan lahan yang lain digunakan untuk pembudidayaan dan pelestarian flora dan fauna yang lain.

    Pembagian Administratif

    Kabupaten Malang terdiri atas 33 kecamatan, yang dibagi lagi menjadi sejumlah desa dan kelurahan. Pusat pemerintahan di kecamatan Kepanjen. Pusat pemerintahan sebelumnya berada di Kota Malang. Kota Batu dahulu bagian dari Kabupaten Malang, sejak tahun 2001 memisahkan diri setelah ditetapkan menjadi kota. Ibukota kecamatan yang cukup besar di Kabupaten Malang antara lain Lawang, Singosari, Dampit, dan Kepanjen.

    Daftar kecamatan

    1. Ampelgading
    2. Bantur 
    3. Bululawang
    4. Dampit
    5. Dau
    6. Donomulyo
    7. Gedangan
    8. Gondanglegi
    9. Jabung
    10. Kalipare
    11. Karangploso
    12. Kasembon
    13. Kepanjen
    14. Kromengan
    15. Lawang
    16. Ngajum
    17. Ngantang
    18. Pagak
    19. Pagelaran
    20. Pakis
    21. Pakisaji
    22. Poncokusumo
    23. Pujon 
    24. Sumbermanjing Wetan
    25. Singosari
    26. Sumberpucung
    27. Tajinan
    28. Tirtoyudo
    29. Tumpang
    30. Turen
    31. Wagir
    32. Wajak
    33. Wonosari

    Alat Transportasi

    Di kota maupun kabupaten sendiri untuk transportasi darat dan udara sudah tersedia, hanya transportasi laut saja yang tidak tersedia.

    Bus

    Terminal bus antarkota adalah Terminal Arjosari (terminal pusat yang melayani semua jurusan), Gadang (jurusan Dampit, Wajak, Lumajang, Blitar, dan Tulungagung), dan Landungsari (jurusan Jombang, Tuban, dan Kediri). Angkutan dalam kabupaten menggunakan bus mini dan angkutan pedesaan sedangkan dalam kota menggunakan angkutan kota (angkot/mikrolet). Terminal di wilayah Kabupaten Malang adalah Kepanjen, Dampit, Wajak, Lawang, dan Tumpang.

    Kereta api

    Malang terletak di jalur kereta api lintas Surabaya-Malang-Blitar-Kertosono-Surabaya. Terdapat 6 stasiun di wilayah Kabupaten Malang (Lawang, Singosari, Pakisaji, Kepanjen, Ngebruk, dan Sumberpucung) dan 3 stasiun di wilayah Kota Malang (Kota Baru, Kota Lama, dan Blimbing). Lintasan kereta api di wilayah Kabupaten Malang termasuk unik karena melewati dua buah terowongan di daerah Bendungan Sutami, Karangkates.

    Pesawat

    Bandara Abdur Rachman Saleh yang terletak di Kecamatan Pakis melayani penerbangan sipil dengan jurusan Malang-Jakarta (Sriwijaya Air, Garuda Indonesia, Batavia Air) serta Malang-Denpasar (Wings Air), dengan adanya 4 maskapai penerbangan tersebut Bandara Abdur Rachman Saleh total melakukan penerbangan sebanyak 7 kali per hari.

    Tempat Wisata

    Malang dikenal sebagai daerah tujuan wisata utama Jawa Timur. Berikut ini adalah beberapa tempat wisata menarik di Kabupaten Malang.

    Wisata gunung

    • Gunung Kawi, terletak di wilayah Kecamatan Wonosari. Terkenal sebagai tempat wisata spiritual.
    • Gunung Arjuno-Welirang, sering dipakai untuk pendakian dengan rute Junggo, Cangar, Singosari, Lawang, Purwosari, atau Pandaan.
    • Gunung Bromo lewat Desa Tumpang (Kecamatan Tumpang), Desa Gubuk Klakah - Kecamatan Poncokusumo.
    • Gunung Semeru lewat desa Ngadas kecamatan Poncokusumo
    • Gunung Anjasmoro lewat Kecamatan Pujon

    Wisata air

    • Waduk Selorejo, terletak di Kecamatan Ngantang (di tepi jalan raya Malang-Kediri)
    • Kasembon Rafting, merupakan obyek wisata bagi pencinta olahraga arung jeram, terletak di Kasembon (70 km barat kota Malang).
    • Bendungan Sutami, terletak di Kecamatan Sumberpucung.
    • Bendungan Lahor,terletak di sebelah barat Bendungan Ir.Sutami (Sumberpucung,kab.Malang)
    • Taman Ria Sengkaling, terletak di tepi jalan raya Malang-Batu, terdapat kolam renang dan taman bermain.
    • Wendit Water Park, terletak di jalan raya Mangliawan Pakis. Sebuah tempat wisata yang baru saja di renovasi. Obyek wisata ini terkenal dengan sumber airnya dan kera-nya.
    • Pemandian Umbulan,merupakan pemandian bernuansa pegunungan terletak di Kecamatan Dampit tepatnya di Desa Ubalan 2 Km dari pusat kota.
    • Pemandian Dewi Sri, terletak di Kecamatan Pujon, menyajikan wisata pemandian air pegunungan. Wisata ini berada di dekat Pasar Pujon sebagai sentra pemasaran buah dan sayur mayur (Terminal Agribisnis Mantung).
    • Pemandian Ken Dedes, terletak di Kecamatan Singosari
    • Pemandian air panas Cangar,menyajikan kolam renang air panas di tengah hutan dan puncak gunung Arjuna. Kolam cukup luas, dan pemandangan menarik (banyak kera bergelayutan di dahan pohon hutan)

    Wisata air terjun

    • Air terjun Coban Rondo, terletak di Kecamatan Pujon.
    • Air terjun Parang Teja di Desa Gading Kulon kecamatan Dau
    • Air terjun Coban Pelangi, terletak di Kecamatan Poncokusumo.
    • Air terjun Coban Glothak, terletak di Kecamatan Wagir.

    Wisata sejarah

    • Candi Singosari dan arca Dwarapala, terletak di Kecamatan Singosari.
    • Candi Jago (Jayaghu) di Kecamatan Tumpang, merupakan makam Ranggawuni
    • Candi Kidal di kecamatan Tumpang, merupakan makam Anusapati, perlu diketahui dimana semua candi di kabupaten Malang sebagian besar adalah peninggalan sejarah kerajaan Singhasari, kecuali beberapa situs purbakala di sekitar wilayah Dau, Wagir dan Turen merupakan peninggalan kerajaan Kanjuruhan.

    Wisata pantai



    Pantai di kabupaten Malang (tahun 1907-1931)
    • Donomulyo: Modangan (70 km), Ngliyep 62 km, Jonggring Saloko (69 km), Kondang Bandung, Kondang Iwak, Bantol, Nglurung, Ngebros
    • Gedangan: Bajul Mati (58 km), Wonogoro (55 km), Nganteb
    • Bantur: Balekambang (57 km), Kondang Merak (59 km), Kipas
    • Sumbermanjing Wetan: Tamban (68 km), Rawa Indah, Tambak Asri (60 km), Sendangbiru (Segoro Anakan) (69 km)
    • Tirtoyudo: Sipelot, Lenggoksono, Tanger (70 km)
    • Ampelgading: Licin (64 km)
    Catatan:
    Angka di dalam kurung adalah jarak dari Kota Malang

    Wisata agro

    • Kebun Teh PTPN Wonosari di kecamatan Lawang, terdapat agrowisata serta cottage yang dapat disewa jika ingin berlibur.
    • Wisata petik jeruk, di desa Selorejo kecamatan Dau
    • PWEC (Petungsewu Wildlife Ecosystem Conservation) di desa Petungsewu Dau
    • Wisata durian, disepanjang jalan raya Ngantang - Kasembon tepatnya di desa Pait.

    Pusat informasi pariwisata Malang di alun-alun Merdeka

    Wisata religi

    • Masjid Ajaib, berada di Sananrejo, Turen, Malang.

    Daftar Universitas di Kota-Kabupaten Malang

    PTN :

    • Universitas Negeri Malang (UM)
    • Universitas Brawijaya (UB / UNIBRAW)
    • Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Malang)
    • Politeknik Negeri Malang (Polinema)

    PTS :

    • Universitas Gajayana Malang (UNIGA)
    • Universitas Islam Malang (UNISMA)
    • Universitas Kanjuruhan
    • Universitas Katolik Widya Karya
    • Universitas Kristen Cipta Wacana
    • Universitas Ma Chung
    • Universitas Merdeka
    • Universitas Muhammadiyah Malang (UMM / UNMUH)
    • Universitas Tribhuwana Tungga Dewi
    • Universitas Widya Gama
    • Universitas Terbuka Malang
    • Universitas Wisnuwardhana
    • IKIP Budi Utomo
    • Institut Pertanian Malang
    • Institut Teknologi Nasional (ITN)
    • Institut Teknologi Palapa Malang
    • Sekolah Tinggi Bahasa Asing Malang
    • Sekolah Tinggi Filsafat Theologi Widya Sasana
    • Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Malang
    • Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indocakti
    • Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Malang
    • Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Jaya Negara
    • Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kertanegara
    • Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Koperasi
    • Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pemnas Indonesia
    • Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Dharma, Turen, Malang
    • Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Sunan Giri Malang
    • Sekolah Tinggi Ilmu Perikanan Malang
    • Sekolah Tinggi Sosial Politik Waskita Darma
    • Sekolah Tinggi Teknik Atlas Nusantara
    • Sekolah Tinggi Teknik Budi Utomo
    • Sekolah Tinggi Teknik Industri Turen, Malang
    • Sekolah Tinggi Teknik Malang
    • Sekolah Tinggi Teknik Stikma Internasional Malang
    • Sekolah Tinggi Informatika dan Komputer Indonesia Malang
    • STIE Asia Malang
    • STIE Malangkucecwara
    • STIKES Widyagama Husada Malang
    • STIKES Widya Cipta Husada
    • STMIK Asia Malang
    • STMIK Indonesia
    • STMIK Ppkia Pradnya Paramita
    • Politeknik Unisma Malang
    • Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang
    • Akademi Kebidanan Widyagama Husada Malang
    • Akademi Keperawatan Ken Dedes

    Udah kan guys ?
    Segitu dulu yaa infonya tentang Kota Malang ..
    Bagi kalian yang belum pernah mampir ke Malang , ayook mampir ..
    Malang itu Paris van Java nya Jawa Timur lhu ..
    Rugi deh klo ke Jawa Timur tapi gak mampir ke Malang ..
    Sekian dan terimakasih ..

    2 komentar:

    Unknown mengatakan...

    keren gan visit my blog www.vipanyus.blogspot.com

    Engku Ziyad mengatakan...

    BUJUR TIMUR DAN LINTANG SELATAN UNTUK KECAMATAN LOWOKWARU KOK GAK ADA?

    Posting Komentar